Chapter 1: mimpi yang sama
Di kegelapan malam,
aku menelusuri jalan dengan tergesa-gesa, di bawah rimbunnya belantara.
Rasa cemas, takut dan gelisah menemani ku , membuat langkah dan pandangan ku kalang kabut tak karuan.
Samar-samar terdengar suara memanggilku dengan pelan-pelan
"Maliq...,
"Maliq....."
Sejenak aku terdiam, Bulu kuduk berdiri mendengarnya.
Melihat ke sekeliling tidak ada siapapun.
Dan secepat mungkin dengan panik aku berlari, dan terus berlari tak tentu arah yang penting aku dapat menghindari suara itu.
Saking paniknya aku sampai terjatuh
##''gedebug.."'
Aku tersungkur di atas tanah yang di penuhi dedaunan yang jatuh.
Suara itu masih terdengar bahkan semakin jelas di telingaku.
"Maliq...""
sesuatu mendekati aku yang masih tengkurap di atas tanah.
Kepanikan dan ketakutan semakin menjalar di sekujur tubuhku, aku tak berdaya untuk membuka mata karena rasa takut ini.
Terasa seperti ada seseorang atau entah itu apa manusia/makhluk halus berbisik dengan jelas di telingaku.
"Grrr...grrrr... (terdengar seperti suara harimau)
biarkan kami masuk"
Alangkah panik dan terkejutnya hingga aku terperanjat dan bangun dari tidur ku.
nafasku tersengal-sengal, keringat dingin sebesar biji jagung bercucuran hingga membuat pakaianku basah semua.
"Untung saja aku cuman bermimpi, hahh.. haaaa... Haaaa"
Kulihat jam di ponselku, masih jam 3 subuh. Lebih baik aku tidur lagi.
~~~~~
Aku kembali terlelap di tidurku dan memimpikan hal yang sama,
"""*$&&,, gedebub..''
Aku kembali tersungkur dan masih tak berani membuka mata, kali ini terdengar suara orang tua paruh baya
Dengan perlahan dia membisikkan kata-kata di telingaku.
"Biarkan kami masuk nak,"
~~~~~~
Aku terbangun dan duduk merenung sejenak di atas kasur.
"Apa barusan? Kenapa aku bisa memimpikan hal yang sama?"
Kulihat layar ponselku sudah jam 5, lebih baik aku mandi lalu sholat subuh dari pada tidur lagi takut mimpi itu lagi.
~~~~
Pagi yang cerah,
Setelah semua siap dan telah selesai sarapan ku temui ibu ku yang tengah menjemur pakaian di halaman rumah, ku raih dan ku cium tangan nya.
"Mah,, maliq berangkat dulu ya"
"Iya hati hati di jalan" sahut ibuku
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
~~~~~~
Sinar matahari oranye jatuh di permukaan lapangan basket, membuat bayangan jauh lebih tinggi dari mpunya.
Pelajaran sekolah tengah usai jauh sedari tadi. Kini aku aku tengah latihan basket dan sebentar lagi akan selesai latihannya.
Semua anggota tim basket berkumpul mendengar sedikit wejangan dari pelatih lalu kami pun membubarkan diri.
Kecuali aku,
Aku sengaja menunggu semua teman teman dan pelatihku pergi.
Setelah semua pergi, aku kembali berlatih basket sendirian.
Aku mencoba memasukkan bola dari jarak jauh guna mendapatkan three point.
Aku sadar akan kelemahanku, aku kurang pandai bermain basket meski aku masuk ekskul basket. Tak peduli teman teman menertawakanku karena tak pandai mendribble dan melewati lawan dengan lincah.
Ku lempar bola basket itu ke ring dari jarak setengah lapang, dan tidak masuk.
Lagi terus ku coba berulang ulang, dan terus menerus.
Hingga aku terkapar bola itu tak ada satupun yang masuk.
Di saat aku terkapar karena kelelahan, samar-samar kulihat ada seseorang berbaju merah memakai selendang merah pula yang di jadikan sebagai syal di lehernya.
Kita sempat beradu pandang sesaat namun dia segera lari menelusuri koridor sekolah.
Aku langsung bangun dan mengejarnya hingga ke ujung koridor.
Namun dia sudah tak nampak.
"Siapa barusan? Bukannya semua orang sudah pergi?" Tanyaku dalam hati penuh keheranan
~~~~
Terdengar adzan Maghrib
"Allahu Akbar Allahu Akbar"
~~~~~~
Sudah Maghrib rupanya,
Aku harus segera pulang.
"Assalamualaikum"
Ucap ku pas depan pintu,
Di dalam rumah ibuku yang beres sholat dan masih memakai mukena membalas salam ku.
"Waalaikumsallam,
Kok pulangnya sore banget udah Maghrib malah?"
"Iya mah abis latihan basket dulu"
"Yaudah sana mandi terus sholat dulu"
Aku melaksanakan seperti apa yg ibuku bilang mandi terus sholat lalu makan.
~~~~~
Pukul 21:00 aku telah selesai sholat isya dan mengerjakan PR ,lalu ku rebahkan tubuhku di atas kasur melepaskan lelah dan pegal di sekujur badan.
Sesaat sebelum aku terlelap, aku memikirkan wanita yg berbaju merah tadi. Siapa gerangan? Kenapa dia ada di sekolah? Bukannya tadi sudah tidak ada siapapun kecuali aku.
Mata ini perlahan terpejam dengan sendirinya.
Aku kembali ke alam mimpiku yang kemarin, tapi kali ini dengan kesadaran.
Ya aku sadar bahwa sekarang aku sedang bermimpi. Kali ini aku dalam keadaan tenang dan takan lari seperti sebelumnya.
Rasa penasaranku akan hal ini mengalahkan ketakutanku.
~~~~~~
"Kenapa mimpi ini lagi, baiklah aku ingin tahu sebenarnya?"
Sayup-sayup terdengar suara nafas harimau dengan sedikit erangannya.
"Grrr.... Hmmmm.."
**Eh jangan lupa follow ya, like dan share cerita ini**