Webnovel

Share

Magic In Love

Magic In Love

januarKiki

Fantasi

Read

Synopsis

siapa sangka di dunia ini ada sihir tersembunyi begitu pula manusia setengah penyihir.

bagaimana nasib Kai manusia setengah penyihir yg baru memasuki sekolah penyihir dan terlibat peperangan antara penyihir cahaya dan penyihir kegelapan ?

Top Reviews

Chapter 1: BAB 1 : MY WORLD

Namaku Kai Shouma, aku seorang manusia setengah penyihir, awalnya aku tidak percaya aku penyihir tapi bukti sudah ada, aku tidak bisa mengelak.

Saat ini, aku berada di taman, tempat yg sangat sepi, itu semua karena diriku, aku datang dan tak sengaja menyihir sebotol air mineral menjadi beku.

Aku saja masih bingung kenapa aku melakukan itu, aku merasa setengah diriku kadang bisa keluar dan mencelakai orang di sekitarku.

"Kakak sedang apa di sini ?" Kata adikku, dia adalah penyihir seutuhnya, namanya Hamada.

"Ayo pulang " kataku tanpa menjawab pertanyaan nya sama sekali.

"Kakak menyihir lagi ?" Tebaknya.

Aku tidak menjawab pertanyaan nya, memang aku pernah menyihir tapi di rumah, aku hanya membawanya ke rumah.

"Jawab " katanya.

"Kakak, baik-baik aja, ayo pulang " kataku berusaha tersenyum.

Kita berjalan menuju rumah. Di perjalanan menuju rumah banyak orang yg masuk ke dalam rumah ketika melihatku, mereka pasti merasa kalau aku adalah penyihir dan sebagainya.

"Kai, kamu menyihir sesuatu " kata mama ketika sampai di rumah.

"Tadi ada anak kecil yg berlari dan menumpahkan air dari botol, secara tak sengaja aku menyihirnya " kataku

"Kau harus menguasai kekuatanmu " kata papa di belakang mama berdiri sambil memegang sebuah koran.

"Siap-siap kau akan masuk sekolah Kai, " kata mama mengalihkan pembicaraan.

Jam menunjukan pukul setengah 7, aku segera berganti pakaian dan pergi ke sekolah.

Di sekolah belum ada yg tahu berita bahwa aku bisa menyihir semuanya masih tenang tenang saja hingga pelajaran matematika.

"Kai, kamu bisa sihir " bisik teman sebangku ku. Namanya Hiroki ijima

"Apa maksudmu ?" Kataku.

"Sepertinya aku bisa sihir " katanya.

"Tunjukan padaku "

Hiroki langsung mengangkat pensil dan mengarahkannya ke teman perempuan di depannya.

Puhfff

Keluar cahaya yg menerangi seluruh isi kelas.

Setelah 1-3 menit cahaya itu meredup, Hiroki hanya diam dan membisikan sesuatu padaku.

"Sihirnya salah" kata nya, tanpa sadar semua orang menatapnya

"Hiroki, apa itu ?" Kata guru matematika yg sedang mengajar langsung melihat ke arah Hiroki.

"Hanya pensil pak " kata ku.

"Kai, jangan ikut campur. Hiroki jawab pertanyaan bapak !" kata guru matematika itu membentakku.

"Ini pensil sihir pak " kata Hiroki gugup.

Tiba-tiba tangan kiriku tidak bisa digerakkan.

Tangan kiriku merebut pensil yg berada di genggaman Hiroki, dan tangan kiriku juga yg membuat kami menghilang dan berdiri di atap sekolah.

"Kai, kamu bisa sihir juga ?" Kata Hiroki.

"Aku manusia setengah penyihir !" Kataku mengakuinya.

"Kamu penyihir sama seperti ku "

"Bukan waktunya untuk senang, kita akan di keluarkan dari sekolah" kataku

"Itu bagus, kata mama ada sekolah khusus penyihir dan aku akan di pindahkan di sana. Tapi aku males sendirian di sana nggak kenal siapa-siapa, tapi ada kamu jadinya aku bisa ke sana juga " kata Hiroki.

"Sekolah khusus penyihir ?" Kata ku sedikit terkejut.

"Kita harus ke kelas " kata Hiroki berlari meninggalkan ku.

Aku mengikutinya ke kelas. Ketika pintu kelas di buka semua orang melihatku dan Hiroki.

"Kalian penyihir ?"

"Penyihir hanya khayalan di dunia ini " kata salah satu temanku.

"Penyihir itu ada !" Kata Hiroki tegas.

Semuanya terkejut dan terdiam.

"Apa yg harus kita lakukan sekarang " bisikku.

"Kita akan dikeluarkan dari sekolah" kata Hiroki

"Kalian boleh pulang sekarang " kata guru matematika.

Aku dan Hiroki melangkah masuk ke kelas mengambil tas tentunya, sedangkan semua orang memperhatikan Hiroki dan aku yg berjalan menuju meja kami.

Setelah mengambil tas, kita berjalan ke luar kelas hingga sampai di depan gerbang sekolah kita masih berjalan dengan tegang.

Kita berpisah ke arah yg berlainan karena rumah kami berbeda arah. Sesampainya di rumah aku langsung ke dapur tempat dimana aku bertemu dengan mama.

"Ma, mama tau tentang sekolah penyihir nggak ?" Kataku

"Itu sekolah mama dulu, kenapa kamu tanya gitu ? "

"Tadi di sekolah aku sama Hiroki melakukan sihir " kata ku.

"Dari kemaren mama ingin bilang ini tapi lupa terus, kamu akan mama daftarkan ke sekolah khusus penyihir itu" kata mama.

"Tapi aku kan setengah penyihir ma "

"Di sana kamu bisa belajar mengendalikan kekuatan itu " kata mama.

"Kekuatanku .... " kataku sedikit lesu karena mengingat kekuatanku yg aneh

"Ma, emang susah ya kalo setengah penyihir " kata Hamada. 

"Susah " kata mama

"Bagaimana kakak bisa setengah penyihir ?" Kata Hamada.

"Kakek kalian itu manusia " mama mulai menjelaskan.

"Bagaimana mama tau aku setengah penyihir ?" Kata ku.

"Tanda mu " kata mama membuka lengan bajuku, di sana tertempel tanda berbentuk tongkat kayu yg sedikit pudar. mungkin agar tidak bisa dilihat orang lain.

"Memangnya kenapa dengan tanda kakak ?" Kata Hamada

"Tanda ini langka dan hanya kepala sekolah sihir dan kamu yg punya " kata mama.

"Siapa nama kepala sekolah itu ?" Tanyaku.

"Nanti kamu juga tahu "

"Apakah ada lagi yg punya tanda seperti ini ?" Kata ku

"Ada " kata mama.

"Siapa itu ?"

"Nanti kamu juga tahu " kata mama

"Tapi semua orang bilang kalau penyihir itu hanya legenda atau khayalan kita saja " kata ku.

"Kita nyata " kata mama mengangkat gelas yg berisi air dengan telunjuknya "Sekarang Hamada bantu kak Kai berkemas "

Matahari sudah menghilang di ufuk barat, itulah tandanya aku harus tidur.

"Apa yg akan kurasakan besok " batinku sembari mencoba menutup mata yg tidak ingin terpejam ini.

Matahari dengan malu-malu muncul di ufuk timur, menyinari seisi kamarku aku mengulet dan bergegas ke kamar mandi.

Tak lama kemudian aku sudah siap dengan koper yg sangat aneh bagiku, tapi tidak untuk para penyihir, ini koper khusus untuk penyihir.

"Nanti kamu milih tongkat sihir sendiri, tapi kamu sama tongkat sihir itu harus bisa menyamai kekuatan "

Mama bilang, kalau sekolah sihir itu ada di hutan, jauh di tengah hutan. Aku berjalan bersama Hiroki keluarga Hiroki berkenalan dengan keluargaku bahkan Hamada berkenalan dengan adiknya Hiroki namanya ijima Kizu.

Setelah berjam-jam berjalan kita sampai di tengah hutan. Papa berjalan ke depan dan melompat ke sana kemari membentuk pola yg aneh.

Tiba-tiba tanah bergetar, dan secara tak terduga kami langsung berada di dunia lain. Dunia khusus penyihir yg sangat luas bahkan megah. Hampir sama dengan dunia atas hanya saja tidak ada mansusia di sini hanya ada penyihir.

"Ayuri dan ko-chan di sini, kukira kalian akan mendaftarkan anak anak kalian di sekolah khusus manusia itu " teriak seseorang datang dengan tergopoh-gopoh.

"Kazusa-san kamu di sini ! Mana anakmu ?" Kata mama.

"Asahi, sini " panggil orang bernama Kazusa itu

"Kai aku akan melihat sekitar sini bersama keluarga ku nanti ketemu ya.  " Kata Hiroki

Aku mengangguk. Hiroki pergi meninggalkan ku dengan keluargaku yg masih berbincang dengan keluarga Asahi.

"Ini anakku namanya Shouma Kai "kata mama.

"Ini anakku namanya Asahi dia juga akan masuk ke sekolah ini " kata bibi Kazusa.

Setelah pertemuan itu aku dan Asahi hanya diam tidak menyapa dan sebagainya.

Tiba-tiba sebuah lonceng berdentang dengan keras sekaligus dengan suara aneh yg tidak membentuk sebuah nada sama sekali.

"Sudah lama tidak mendengarnya, lonceng itu tandanya kalian harus masuk ke aula khusus penyihir tingkat awal" kata papa.

Aku masuk diikuti Asahi di belakangku, entah kenapa rasanya ada yg aneh dengan sekolah ini.

Di aula ada sekitar 50-100 penyihir pemula, 100 penyihir tingkat tengah dan  150 penyihir tingkat akhir. 

"Kai, dia siapa " kata Hiroki datang dan langsung menunjuk Asahi.

"Namanya Asahi ibunya kenalan mamaku " kataku.

"Salam kenal namaku Hiroki ijima !" Kata Hiroki

"Namaku Asahi " katanya. "Kai apa kamu penyihir kegelapan ? "

"Apa itu penyihir kegelapan ?" Kata ku.

"Itu adalah sebutan untuk penyihir yg tinggal di bawah tanah dekat dengan inti bumi, mereka merusak kehidupan di inti bumi dan mereka juga yg membuat gempa di dunia manusia "

"Mereka bisa membuat gempa dan merusak kehidupan manusia di atas sana ?" Kataku.

"Tentu saja, harusnya penyihir tingkat awal tidak diperbolehkan mengetahui ini. Sudah sekitar 4 kali penyihir cahaya dan penyihir kegelapan melakukan pertarungan sayangnya penyihir cahaya selalu kalah " kata Asahi.

"Lalu kenapa kamu bisa tahu ?" Kata ku.

"Aku mendengar perbincangan orang tuaku, mereka juga ikut dalam pertarungan itu." Kata Asahi.

"Kalau aku setengah penyihir kegelapan maka aku adalah bahaya untuk kalian semua " kata ku.

"Mana mungkin kamu setengah penyihir kegelapan " kata Hiroki "Asahi jangan bercanda "

"Mungkin cuma perasaanku saja " kata Asahi sambil menggaruk kepalanya.

"Kalian bertiga cepat masuk " teriak guru.

Kita berlari masuk ke pintu aula yg berbeda, menyusul yg lainnya, di sana sudah ramai dengan anak-anak tingkat pemula.

"Semuanya, perkenalkan nama saya Takahashi Kensuke kepala sekolah sihir atau elementary magic school, sebelumnya, disamping Saya adalah guru-guru yg akan mengajar untuk penyihir tingkat awal. " Kata pak Kensuke

"Semuanya nama saya Chichiro Yamamoto, saya akan mengajar di pelajaran pertahanan ilmu sihir " kata seorang perempuan dengan rambut diikat di belakang.

"Aku Shogo Hama akan mengajar kalian dalam pembuatan ramuan " kata satunya lagi.

"Aku Yukari Taki akan mengajari kalian semua di pelajaran sihir "

"Sekian, ada yg bertanya ?" Kata pak Kensuke.

"Apa perbedaan antara pertahanan ilmu sihir dan pelajaran sihir ?" Kata seorang laki-laki di barisan depan

"Pelajaran pertahanan ilmu sihir untuk mempertahankan diri kita jika seseorang menyihir kita tiba-tiba contohnya seperti ini " kata bu Chichiro menyihir seseorang di barisan belakang yg sedang berbicara dengan temannya.

Dia menghilang dan muncul di depan para guru.

"Yang berbicara sendiri akan saya keluarkan dari pelajaran saya selama 3 Minggu !" Kata Chichiro tegas.

"Jelaskan tentang sekolah ini !" Kata anak laki-laki tadi.

"Kastil ini terbagi menjadi 3 bagian, yg pertama kastil ini. Kastil ini khusus untuk penyihir tingkat awal, kastil kedua yg berada di sebelah kiri Kastil untuk penyihir tingkat tengah, dan yg sebelah kanan adalah penyihir Tingkat terakhir " kata pak Kensuke.

"Untuk saat ini kalian harus pergi ke kamar kalian, " kata Bu Yukari.

"Tapi kami tidak lelah " kata Hiroki.

"Kalau kalian tidak lelah bagaimana nasib koper-koper kalian yg tidak dimasukkan ke kamar kalian " kata pak Hama.

Semuanya menuju tangga dipimpin oleh pak Kensuke. Bu Yukari dan Bu Chichiro di sebelah kanan dan kiri, dan pak Hama di belakang.

"Ini sangat aneh " kata anak perempuan di depanku.

Tangga yg menuju ke karena kita sangat panjang, butuh waktu 10-20 menit untuk sampai di atas sana.

Ketika sampai mereka membuka pintu dengan cara yg aneh yaitu, dengan menekan tombol pada sebuah lukisan di sebelahnya dengan begitu pintu terbuka.

"Kalian pilih kamar kalian, kamar perempuan di lorong sebelah kiri dan kamar laki-laki di lorong sebelah kanan. ketika kalian ingin ke kamar mandi ada di sebelah sana " tunjuk pak Hama lalu menggoyangkan tongkat nya, entah sihir apa yang dia gunakan lalu dia pergi diikuti guru lainnya.

Pintu tertutup secara otomatis, dan tidak bisa dibuka sampai seseorang diluar membukanya.

" kita terkunci " kata anak perempuan tadi.

Tak ada yg menjawab pertanyaan anak perempuan itu, semuanya malah masuk ke lorong kamar yg di bagi menjadi 2 tadi.

"Halo, namaku Hiroki, kamu siapa ?" Kata Hiroki ke anak perempuan itu.

"Haruka Fukuhara, " katanya lalu menuju lorong kamarnya. 

"Lebih baik kita mengeluarkan barang-barang kita " kata ku lalu masuk ke lorong kamar khusu laki-laki.

Di dalam lorong ada 10 kamar yg masing-masing diisi 5 orang, di setiap pintu kamar tertulis nama-nama siswa yg akan menghuni kamar itu.

"Kita sekamar " kata Asahi menatapku dan Hiroki.

"Siapa Toshiki Seto ?" Kata Hiroki.

"Siapa Yosuke khisi ?" Kata ku melihat sekeliling.

"Kalian Hiroki, Asahi, dan Kai ? " Kata anak laki-laki yg tadi bertanya pada guru.

"Iya " kata Asahi.

"Aku Toshiki Seto, dan dia saudara sepupuku namanya Yosuke khisi. Kita sekamar " kata Seto

Aku membuka pintu kamar perlahan, lalu terlihatlah 5 ranjang, yg berjejeran dengan 5 lemari di dekat sana tertulis juga nama-nama kita di setiap lemari.

Setelah 1 jam semua barang-barang sudah masuk ke dalam lemari begitu juga dengan yg lainnya. Aku keluar kamar, di luar sudah ramai dengan anak-anak lain yg sudah selesai membereskan barang-barang yg tadi meraka bawa. 

"Hai, namaku Machii penyihir utuh" kata seseorang datang dengan jubah berwarna coklat yg berbeda dengan jubah siswa lainnya.

"Namaku Shouma Kai, aku setengah penyihir " kata ku.

"Maaf pakaian ku seperti ini, aku suka dengan baju ini, besok kita akan mulai pelajaran sekolah nya kan ?" Tanyanya.

"Besok pelajaran apa ?" kataku.

"Mungkin pelajaran Bu Chichiro " kata Machii. "Tadi kamu bilang kamu itu setengah penyihir, artinya kamu penyihir yg langka " kata.

"Seperti itulah " kataku.

"Itu artinya penyihir Kegelapan akan mengincar mu " kata Machii.

"Penyihir kegelapan, tidak mungkin masuk ke sini " kata seorang anak datang sebuah boneka kelinci yg imut.

"Meraka bisa datang dan mungkin salah satu dari 100 murid yg berada di kastil ini adalah keturunan penyihir Kegelapan " kata anak lainnya.

"Tunggu, bukannya penyihir tingkat pemula nggak boleh tau soal ini " kata ku.

"Penyihir tingkat tinggi saja sudah kewalahan dan bahkan sudah setengah dari mereka yg tiada gara gara perang ini, jika mereka semua tiada maka penyihir tingkat tengah yg akan melawannya dan kita juga akan ikut. Apa kalian tidak khawatir ?! " kata anak itu.

"Kakak-kakak ku juga penyihir tingkat tinggi, aku juga khawatir mereka tiada, aku juga takut jika kita bertarung, aku tidak ingin penyihir Cahya musnah. Aku tidak mau !" Kata anak perempuan itu lalu menangis.

"Arisa ? Kamu baik-baik saja ?" Kata Fukuhara datang dan memeluknya, di belakangnya seseorang dengan rambut pendek sebahu ikut memeluk anak yg bernama Arisa ini. 

"Kalian apakan dia ?" Kata Fukuhara.

"Kami berbicara tentang penyihir kegelapan " kata Machii. 

"Dia sangat sedih jika mendengar itu, lain kali jangan sebut nama itu. " Kata anak berambut pendek itu.

"Dia pikir hanya dia yg sedih tentang kakaknya, " kata anak tadi lalu pergi menjauh.

"Kai !" Kata Hiroki mengejutkan ku dari belakang. "kenapa dia menangis ?"

"Hiroki, jangan menyentuhnya " kata Fukuhara.

"Kenapa dia menangis, kamu baik-baik saja ?" Kata nya.

"Kabut hitam apa itu ?" Kata Asahi sambil menunjuk kabut berwarna hitam yg menyelimuti seluruh kastil. 

"Semuanya lari !" Teriak Arisa yg mengejutkan semuanya dan mereka berlindung di belakang Arisa.

Terdengar pintu terbuka, dan pak Kensuke, Bu Yukari, Bu Chichiro dan pak Hama muncul semuanya berlindung di belakangnya.

"Semuanya kalian semua tetap di sini, jangan kemana-mana, tetap di belakang kami" kata pak Kensuke

"Termasuk, Shouma Kai, Arisa Sonohara, Haruka Fukuhara, Toshiki Seto dan Asahi !" Kata Bu Yukari dengan penekan di namaku.

Prang !!

Kaca jendela itu pecah beserta dengan  tembok di sekitarnya, membuat lubang yg cukup besar untuk 30 orang masuk. 

Tapi yg masuk hanya 4 orang dan mereka berpakaian serba hitam dan tertutup oleh topeng.

Tanpa aba-aba mereka mengayunkan tongkat dan menyerang kita semua, tapi pak Kensuke melindungi kita dengan sebuah mantra. 

"Hama-san lindungi anak-anak dari belakang " kata pak Kensuke.

Belum sampai belakang pintu masuk yg tadinya terkunci langsung meledak.

"Bu Yukari, berikan mereka tongkat sihir Sekarang !" Kata pak Kensuke lalu Bu Yukari mengeluarkan sesuatu di balik tasnya, yg tak lain adalah tongkat sihir. 

"Semuanya ambil ini dan sihir mereka " kata Bu Yukari. 

"Pikiran kita terhubung dengan tongkat ini, jadi tongkat ini akan mengeluarkan sihir yang kita pikirkan " kata Seto lalu mengarahkan tongkat ke arah penyihir berjubah hitam itu.

Penyihir itu hanya melihat ke arah ku dan Seto, lalu menyerang dengan sihirnya yg 3× lipat lebih kuat daripada sihir yg dikeluarkan Seto.

"Mundur !!" Teriak seseorang dari bawah kastil. 

Keempat penyihir berpakaian hitam ini mundur dan turun ke bawah,

"Jangan-jangan. Semuanya cepat turun " kata pak Kensuke lalu berlari ke arah tangga.

Semuanya mengikuti pak Kensuke, hingga sampai di bawah terlihat sekitar 100 penyihir serba hitam dan di sebelah kanan ada 8 guru yg tadi kulihat.

"Shunya, dia baik-baik saja kan ?" Kata pak Kensuke menatap orang yg berpakaian putih hanya diam, tidak bergerak sama sekali.

"Dia masih hidup " kataku.

Pak Kensuke melihatku sekilas dan melihat ke arah 100 penyihir berjubah hitam itu.

"Penyihir kegelapan sangat kejam " kata Asahi.

"Mereka penyihir kegelapan ?" Kataku  lalu melihat Asahi, sedangkan Asahi sedang melihat ke arah kastil para penyihir tingkat tinggi yg hancur tak berbentuk.

"Kakakku, sedang di sana " kata Arisa jatuh tersungkur di tanah yg di selimuti rumput.

"Kak Minami !!!!" Teriak anak yg tadi membuat Arisa menangis. 

"Takumi, diam kakakmu sedang di sana begitu juga dengan kakakmu Arisa " kata Bu Chichiro.

"Kalian semua tetap di belakang kami "kata pak Kensuke

"Tapi kita bisa membantu " kata ku.

"Kalian akan semakin menyusahkan pergerakan kita ! " kata pak Kensuke.

"Aku bisa membantu kalian kalau begitu " kata ku. " Aku sendiri."

"Tidak, " kata pak Kensuke lalu membuat gelembung di sekitar penyihir  dan mengangkat kita tinggi ke atas langit.

"Turunkan kami !" Teriak Asahi. 

"Sesuai perintah " kata salah satu penyihir kegelapan lalu mengarahkan tongkat nya ke arah gelembung besar yg berisi penyihir tingkat awal.

°°💐🌻💐°°

Aku terbangun melihat sekitarku banyak penyihir yg pingsan mungkin sudah mati, aku tidak yakin, aku melihat tanganku yg terikat di sebelahku Asahi, Seto, Haruka dan Arisa juga terikat.

Para guru di seberang ku agak jauh tapi masih dalam area sekolah. Tapi, hanya kita berlima yg disingkirkan dari penyihir tingkat awal, tengah dan akhir.

"Bagaimana rencana selanjutnya ?" Kata salah satu penyihir kegelapan.

"Iya, bagiamana rencana kita selanjutnya bos ?" Kata temannya.

"Mungkin kita harus membiarkan mereka pergi, dan mengambil mereka pada waktu yg tepat " kata seseorang yg duduk di tengah dan itu adalah pemimpin mereka.

"Lalu bagaimana dengan mayat mayat ini ?"

"Kirisaki, kita harus memusnahkan semua mayat ini tentu saja. Kecuali para guru yg akan melatih kelima incaran kita " kata pemimpin itu.

"Tapi bagaimana dengan putramu ?" Kata penyihir kegelapan bernama kirisaki.

"Oh iya evolt, dimana Hiroki ?"

"Hiroki putranya ?" Batinku "tapi Hiroki punya ayah kan ?"

"Kai, jangan terkejut seperti itu, dia memang sudah kusuruh agar kau bjsa bersekolah di elementary magic school. " Kata pemimpin.

"Jadi kamu Tetsuya Iwanaga ?" Kata ku.

"Ya, aku Tetsuya " katanya

"Hiroki sedang tertidur di kamar nya pak " kata orang yg bernama evolt

"Dia bukan penyihir kegelapan " kataku "dia penyihir cahaya "

"Awalanya memang seperti itu, tapi aku mempengaruhinya dengan mudah " kata Tetsuya. 

"Dan Tetsuya ... " Kataku "... Dia tidak pernah berpihak pada kegelapan "

°°💐🌻💐°°

6 tahun yg lalu

"Aku bukan penyihir " kataku sambil melihat semua orang yg mengelilingiku

"Buktinya sudah ada " kata salah satu dari mereka menunjuk ke kaleng cat yg berwarna kuning menjadi hijau setelah aku masukan cat biru.

"Kalian semua dengar, tidak ada yg namanya penyihir dan kalian juga bisa menyihir lihat ini " kata seorang laki-laki datang mengambil cat biru dan hijau dan mencampurnya menjadi satu.

"Paman juga bisa sihir !" Kata semuanya terkejut.

"Ini cuma warna yg bisa di campur kalian bisa mencobanya sendiri " kata paman itu. 

"Ayah ayo pulang !" Kata anaknya menarik tangan Paman itu.

"Paman, terimakasih sudah membuat semua temanku percaya aku bukan penyihir " kataku.

"Panggil paman, paman Tetsuya dan ini anak paman namanya Hiroki. Kalian bisa main bareng " kata paman Tetsuya. 

°°💐🌻💐°°

"Dia bukan penyihir kegelapan !" Kataku. "Dia tidak bisa sihir!"

"Dia menyembunyikan kekuatan sihirnya darimu "

"Berarti selama ini paman tahu kalau aku itu penyihir ?"

"Tentu saja apalagi kamu setengah penyihir kegelapan " katanya.

"Aku bukan penyihir kegelapan !"

"Tapi itu benar " kata satu penyihir kegelapan berjalan ke arahku dengan pelan.

"Lihatlah dia " kata paman Tetsuya.

Perlahan dia melepaskan topengnya, lalu terlihatlah wajah seseorang yg kukenal,

Lalu 2 orang datang menyeret seorang perempuan yg tak lain adalah mama.

"Lepaskan mama !" Teriakku.

2 penyihir kegelapan itu melepaskan mama.

"Bagaimana kau terkejut ?" Kata penyihir kegelapan itu

"Papa, kenapa memihak kejahatan !" Teriakku. "Mencelakakan mama, tidak bisa kumaafkan"

Entah perasaan apa ini, tiba-tiba aku tertidur, dan tidak merasakan apa-apa lagi.

°°💐🌻💐°°

Aku terb7angun melihat sekelilingku, para penyihir Kegelapan jatuh terkapar bersimbah darah, begitu juga dengan tanganku.

Aku melihat sekitarku, semua teman-temanku sudah bebas dan mereka berdiri jauh di seperti sedang meratapi sesuatu.

Aku berjalan ke arah mereka dan melihat banyak mayat entah itu penyihir awal, tengah atau tinggi semuanya mati tak ada yg tersisa.

"Apa aku yg membunuh mereka ?" Kataku.

"Bukan, itu penyihir kegelapan " kata Machii sambil memegang perutnya.

"Machii, kamu nggak apa-apa ?" Kataku membantunya berdiri.

"Arisa !!" Teriak seseorang memanggil manggil nama Arisa.

"Kakak !!" Teriak Arisa memeluk kedua penyihir tingkat tinggi dan tengah.

"Kau selamat " kata kakaknya Arisa.

"Semuanya perkenalkan ini kakakku Yuya Sonohara dan Ryosuke Sonohara " kata Arisa.

"Kenapa tanganmu ?" Kata kak Ryosuke padaku.

"Tanganku, mungkin aku membunuh semua orang di sini " kata ku.

"Tidak, kamu membunuh semua penyihir kegelapan " kata Takumi datang dengan Yosuke.

"Seto, kamu selamat juga " kata Yosuke memeluk Seto.

"Kalian semua baik baik saja ?" Kata pak Kensuke yg datang tiba-tiba.

"Kami baik-baik saja " kata Asahi.

"Maaf membawa kalian ke gurun ini " kata pak Kensuke.

"Pak, apa aku yg membunuh mereka semua ?" Kata ku.

"Kau hanya membunuh penyihir kegelapan saja " kata Takumi.

"Bagaimana caraku membunuh mereka ?"

"Kau mengambil tongkat sihir ku dan menyihir mereka dengan mantra kematian " kata pak Kensuke.

"Memangnya itu ada ?" Kata Arisa.

"Itu mantra yg hanya diketahui oleh penyihir setengah manusia saja "

"Dimana kak Minami ?" Kata Takumi.

"Aku di sini " kata seseorang yg dipanggil Minami itu.

"Hanya kita yg selamat " kata Seto.

"Bagiamana semua penyihir lainnya ?" Kata Fukuhara.

"Mungkin masih mereka sudah mati, sudah tamat kehidupan penyihir cahaya. " Kata pak Kensuke.

"Ini belum berakhir " kata Machii.

"Benar, setengah pasukan penyihir kegelapan sudah kita hancurkan tinggal setengah lagi " kata Arisa.

"Sebelum itu kita harus belajar sihir " kataku.

"Kai, itu Hiroki " kata Asahi lalu berlari mendekatinya.

"Asahi jangan !" Kata ku menariknya.

"Kenapa ?"

"Dia keturunan penyihir kegelapan, begitu juga dengan diriku. " Kata ku.

"Kalau kau adalah penyihir kegelapan lebih baik kau pergi dari sini. " Kata Fukuhara.

"Aku akan tetapi berpihak pada cahaya, aku masih bisa mengendalikan diriku, aku setengah manusia aku bisa mengendalikan diriku. " Kata ku.

"Kalau begitu ayo teleport ke sekolah " kata pak Kensuke lalu dalam sekejap kita berada di dalam lingkungan sekolah.

"Kensuke, kamu selamat, Ryosuke juga " Kata pak Shunya pakaiannnya yg putih sekarang sudah ternodai oleh noda merah.

"Anda juga setengah penyihir kegelapan " kataku

"Iya, kamu Shouma Kai kan manusia setengah penyihir ?" Kata pak Shunya memegang pundak ku.

"Ayahku penyihir kegelapan " kataku. "ibu ku di sekap, aku benci seperti ini. Aku ingin perang ini berkahir !"

Setetes air mata terjatuh di disusul tetesan berikutnya begitu seterusnya, hingga pak Kensuke mengusap air mataku.

"Jangan menangis kita akan selamatkan ibumu, sebelum itu kalian harus berlatih sihir dulu. " Kata pak Kensuke.

"Itu benar ayo kita berlatih " kata Hiroki sambil memegang pundak ku.

"Menjauh dariku !" Teriakku mendorong Hiroki jauh ke depan.

"Apa yg kamu lakukan ?" Kata Hiroki lalu berlari ke arahku dan bersiap memukulku.

"Apa yg sebenernya terjadi, Kai ?" Kata pak Kensuke lalu menyihir Hiroki, agar menghilang untuk sementara waktu.

"Dia adalah anak dari pemimpin penyihir kegelapan, Tetsuya Iwanaga dia pemimpin penyihir kegelapan dan anaknya Hiroki adalah pangeran kegelapan. Ayahku adalah pelayan setia nya. " Kata ku setelah Hiroki pergi.

"Tidak mungkin Hiroki penyihir kegelapan " kata Seto.

"Aku melihatnya dengan jelas. Orang yg ku percaya ternyata adalah musuh ku "

"Dia benar, aku juga melihatnya " kata anak perempuan datang dengan di papah orang lain.

"Kamu siapa ?" Kata ku.

"Namaku Sakuraku Okubou, dan yg di sebelahku Tetsuji Sakakibara di belakang ku ada Taiki Yamazaki "kata Sakuraku.

"Dia melihatnya juga saat kalian berlima Diikat di tempat yg berbeda dari para guru dan murid lainnya " kata Tetsuji.

"Dia bukan Tetsuya, maksudku pemimpin penyihir kegelapan itu dia bukan Tetsuya dia seperti nya di kendalikan oleh seseorang. " Kata pak Kensuke.

"Bagaimana bapak tau ?" Kata Fukuhara.

"Tidak ada penyihir bernama Tetsuya Iwanaga, dia adalah manusia biasa mungkin ibunya yg penyihir. " Kata pak Kensuke.

"Tapi, tadi pagi hanya ibunya yg mengantarkan Hiroki ke sini sedangkan ayahnya entah dimana. " Kata Asahi.

"Aku adalah penyihir, dan suamiku di kendalikan oleh ular kecil yg membuatnya mempunyai kekuatan sihir, aku sudah mencoba mengeluarkan ular itu dari tubuhnya tapi, ular itu malah menular ke Hiroki " kata seorang perempuan datang dengan tergesa-gesa.

"Namamu Ruka Matsuda kan, penyihir tingkat tinggi yg berhasil mengalahkan 2 penyihir kegelapan. " Kata pak Kensuke.

"Kalian semua di sini " kata pak Hama menghampiri kita.

"Sebentar" kata pak Shunya lalu melanjutkan perkataannya ke ibunya Hiroki, " Ular itu seperti apa bentuknya ".

"Seperti cobra, tapi ini sangat kecil. " Kata ibunya Hiroki.

"Itu mungkin salah satu dari kekuatan belial, penyihir menakutkan dengan kekuatan berubah bentuk, semua ayo kita berlatih " kata pak Kensuke

"Tunggu dulu, Bu Yukari dan Bu Chichiro menunggu kita di aula besar. " Kata pak Hama.

"Aku baru ingat ada sekitar 30 penyihir di tahan di dalam ruangan yg berbeda " kata bibi Ruka.

"Apa maksudmu ?" Kata semuanya membalikan badan mereka.

"Mereka di tahan sebelum ke sini maksudku, mereka di tahan 3 hari yg lalu. Mereka di campur menjadi satu ada penyihir tingkat, awal, tengah dan tinggi "

"Bagaimana bibi bisa tahu ?" Kata Arisa.

"Saat mengeluarkan cobra kecil itu ingatannya masuk sedikit ke dalam diriku. Lebih baik aku mengungsi di sini mungkin bisa membantu kalian juga " kata bibi Ruka.

"Mungkin latihan kalian akan berjalan dengan lancar " kata seseorang dari atas kastil.

"Paman Tetsuya ?!" Kata ku.

"Kalian sudah tahu siapa aku, maka aku akan mengembalikan ibumu dulu Kai, " katanya lalu muncul lubang di atas langit lalu mama jatuh. Dengan cepat pak Kensuke melakukan sebuah mantra.

Tak lama kemudian aku membangunkan mama, tapi dia masih pingsan, aku mendongak ke atas melihat tempat belial berdiri.

"Setelah ini ayah mu juga sedang kukendalikan sama seperti penyihir cahaya mereka semua kukendalikan, dan dalam waktu satu pekan kalian tidak menyerang ku maka, 30 penyihir yg sedang ku kurung akan ku jadikan penyihir kegelapan " katanya.

"Jadi ayah belum di kendalikan seutuhnya " kataku.